Suara Syuhada (SS) adalah salah satu grup nasyid senior di Yogyakarta, yang berdiri sejak bulan April tahun 2000. Setelah lama tidak terdengar kabarnya, kini SS hadir dengan format terbarunya, bernama SS Reborn. Menjelang bulan Ramadhan ini, SS Reborn juga merilis single baru berjudul Marhaban Ya Ramadhan.
Suara Syuhada lahir dari para pegiat aktivitas di Masjid Syuhada. Menurut Ahmad Faishal, salah satu personilnya, SS lahir dari aktivitas seni budaya dalam lembaga Corps Dakwah Masjid Syuhada (CDMS), yang memiliki kegiatan rutin setiap Jum’at dan Ahad pagi. Sejak berdiri, SS telah dipercaya mengisi berbagai berbagai event, baik yang berskala daerah maupun nasional. Selain itu, SS juga turut memeriahkan acara pernikahan, pengajian, tabligh akbar dan acara formal instansi, serta tampil beberapa kali di layar kaca.
Kehadiran SS Reborn adalah bentuk konsistensi SS untuk berkarya, meskipun terhalang oleh kondisi pandemi. Kini SS Reborn diperkuat oleh M. Yusuf, Ahmad Faishal, Dwiyatno, Banawadi Hadayanto dan Aji Syafa. Sebuah single baru berjudul Marhaban Ya Ramadhan kini hadir, seiring dengan ulang tahun SS ke-21. Kehadiran single ini melanjutkan ketiga album SS yang telah dirilis sebelumnya yakni Ketika Cinta Hadir (2001), Jaman Akhir (2007) dan Gusti Ora Sare (2010).
Dalam pantauan NasyidJogja.com, video klip single tersebut telah ditayangkan di channel AF Official Indonesia pada 03 April 2021 lalu. “SS Reborn sebagai salah satu founding father awal perkembangan nasyid di Yogyakarta dan tanah air mengusung konsep perkusi kontemporer, harmoni, pop reliji dan solawat.” urai Faishal. Munculnya SS Reborn ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi munsyid untuk konsisten dalam berkarya, khususnya munsyid di Yogyakarta dan sekitarnya.
Beberapa video klip dari nasyid yang pernah dirilis SS juga dapat dilihat pada channel Suara Syuhada Nasyid di Youtube, diantaranya adalah Jaman Akhir, dan juga Gusti Ora Sare. Kedua nasyid tersebut menjadi hits single semasa dirilis beberapa tahun silam oleh bersamaan dengan hadirnya album mereka.
